Memulai bisnis terutama bagi pemula, tentu perlu persiapan dan rancangan yang matang serta memahami bagaimana membuat business plan. Proses ini akan membantu pelaku usaha untuk meminimalisir resiko yang tak diinginkan di kemudian hari.
Tahap ini lebih populer disebut business plan, merupakan dokumen pendukung dalam merancang bisnis secara detail. Dokumen ini yang nantinya akan menjadi acuan pelaku usaha dalam menjalankan bisnis.
Secara spesifik, tujuan membuat business plan dimaksudkan sebagai perencanaan awal, perencanaan pengembangan bisnis serta untuk menunjang nilai jual yang ditawarkan di pasar. Artikel ini akan membantu Anda mengulas tentang business plan contoh serta cara tahap pembuatannya.
Business Plan Contoh dan Tahap
Menyusun business plan perlu riset, ide, serta kerangka yang matang agar memperoleh hasil yang juga maksimal. Berikut ini bagian dalam membuat business plan serta contoh yang dapat digunakan.
- Latar Belakang Usaha
Latar belakang usaha diibaratkan sebagai pilar dasar dalam membangun sebuah bisnis baik pada skala kecil hingga besar. Misal saja, untuk produk food truck yang tak sebatas fokus pada rasa makanan tetapi pengadaan fasilitas pendukung.
Contoh dari latar belakang yakni, “Membuka usaha jajanan kaki lima, biasanya terkendala di lokasi yang strategis. Terlebih lagi makanan yang kurang higienis dan tidak cukup bergizi.”
Setelah merinci latar usaha, masuklah pada solusi yang ditawarkan seumpama. “Melalui food truck, kami memberi solusi untuk jajanan kaki lima yang lebih higienis dengan konsep berbeda, bergizi dan tempat yang lebih fleksibel karena bisa langsung dipindahkan.”
Ada baiknya menambah latar belakang dengan tinjauan pustaka untuk uraian yang lebih meyakinkan. Dengan begitu, business plan akan lebih meyakinkan karena melalui riset yang jelas.
· Visi Misi Usaha
Contoh berikutnya adalah visi misi usaha, dengan jenis tulisan yang mudah dipahami. Bisa juga, berupa tag line sebagai karakteristik produk yang turut membantu saat proses pemasaran.
Misal saja, “Tampil Beda dengan Kaos Kekinian”, tag line ini bisa sekaligus membantu merepresentasikan visi misi usaha yang hendak Anda jalankan. Sebagai tambahan, juga diberikan detail visi misi berupa kalimat penunjang.
Setiap visi misi yang dilampirkan harus mewakili tujuan usaha yang sebenarnya, serta harapan yang diinginkan baik kepada perusahaan maupun kepada konsumen. Dengan visi misi ini pula, perusahaan Anda akan mendapat kepercayaan yang konsisten.
· Bentuk Produk
Bentuk produk lebih kepada deskripsi barang atau jasa yang bakal dipasarkan. Narasi yang detail dan lengkap, serta mudah dipahami. Misal saja bahan yang digunakan, diameter, serta berat secara rinci.
· Rencana Usaha
Khusus pada rencana usaha, ada beberapa segmen yang perlu diperhatikan seperti persiapan, strategi pemasaran, rencana dan sumber anggaran serta struktur organisasi. Seluruh elemen ini harus dirancang bersinergi untuk menghasilkan business plan yang baik.
Persiapan yang dimaksud adalah bagaimana pelaku usaha memulai bisnisnya sebagai langkah awal, terus kepada target pasar dan aspek penting lainnya. Seumpama saja, masalah yang akan diberikan solusi, siapa konsumennya, bagaimana kekuatan kompetitor serta strategi pemasaran apa yang akan dijalankan.
Strategi pemasaran adalah langkah paling penting terlepas dari seberapa baik kualitas produk yang Anda miliki. Menggunakan metode pemasaran yang tepat akan menjaring konsumen lebih maksimal.
Selanjutnya adalah menyusun rencana anggaran. Proses ini akan menentukan sebesar apa besar modal yang dibutuhkan, alokasinya serta bagaimana menekan pengeluaran agar terkendali. Semakin rinci anggaran yang ditulis pada business plan maka akan semakin baik.
Berikutnya adalah dari mana anggaran tersebut diperoleh, apakah dari tabungan pribadi atau pinjaman bank dan lembaga lainnya. Terakhir adalah struktur organisasi, sebagai acuan dalam pengembangan usaha dan pembagian tugas yang detail.
Struktur organisasi yang dibuat dalam business plan harus dibuat semirip mungkin dengan dasar organisasi yang dibuat. Sehingga, tahap evaluasi dan menakar kinerja karyawan akan jelas.
Business plan contoh di atas perlu disusun secara sistematis dan terarah. Hal ini tentu akan membantu keberlangsungan bisnis Anda dalam jangka panjang.