Depresiasi adalah sejumlah biaya yang dialokasikan untuk penurunan aset selama masa tertentu. Bagi orang yang belajar tentang akuntansi, depresiasi tentunya sangat mudah dipahami. Sedangkan bagi orang awam tentunya membutuhkan usaha lebih untuk memahami istilah ini. Depresiasi juga sering juga disebut dengan penyusutan.
Kebanyakan orang menganggap depresiasi merupakan suatu kerugian karena penyusutan dari alat yang digunakan. Akan tetapi, apabila dalam istilah akuntansi depresiasi dapat diartikan sebagai pengalokasian biaya baik untuk perawatan hingga masa pakai aset tersebut habis. Si pemilik bisnis telah mendapatkan keuntungan dengan menggunakan aset tersebut.
Beberapa aset yang bisa dikategorikan mengalami penyusutan seperti kendaraan bermotor, mesin dan alat-alat pabrik, peralatan komputer, dan barang-barang lainnya yang memiliki masa pakai. Misalnya sebuah perusahaan ekspedisi menggunakan truk untuk mengangkut barang. Pabrik garmen menggunakan mesin jahit untuk menjahit pakaian. Tentunya peralatan atau aset yang digunakan mengalami depresiasi.
Depresiasi dihitung dengan menggunakan berbagai metode. Dalam laporan keuangan perusahaan, depresiasi akan mempengaruhi laba bersih perusahaan. Penyusutan dianggap sebagai beban biaya dan dimasukkan dalam kategori pengeluaran. Sehingga laba bersih otomatis akan berkurang karena banyaknya pengeluaran.
Faktor yang Mempengaruhi Depresiasi Adalah:
- Nilai atau harga dari aset. Nilai aset ini adalah sejumlah uang yang harus dikeluarkan untuk dapat memiliki aset tersebut. Misalnya untuk membeli truk sebuah perusahaan ekspedisi harus mengeluarkan uang sebesar 100 juta.
- Usia ekonomis. Usia ekonomis biasanya dilihat dari seberapa lama barang tersebut dapat digunakan dan beroperasi dengan baik. Misalnya truk dapat digunakan secara efektif selama 5 tahun.
- Nilai sisa adalah jumlah yang diterima oleh pemilik jika aset tersebut dijual, ditukar, atau tidak dapat digunakan kembali. Misalnya sebuah truk memiliki harga 100 juta dan estimasi nilai sisa setelah 5 tahun adalah sekitar 10 juta.
Metode Menghitung Depresiasi
Biasanya akuntan akan melakukan penghitungan depresiasi dengan berbagai macam metode. Ada 4 metode yang umum digunakan yaitu:
- Metode garis lurus. Jadi ini adalah metode perhitungan depresiasi di mana titik berat ditekankan yakni waktu, bukan atas dasar pemakaian. Walaupun memang banyak yang menganggap kalau metode ini kurang realistis. Alasannya karena pemakaian aset tiap tahun dianggap sama.
- Metode beban menurun. Adalah metode penyusutan, di mana alokasi beban penyusutan tertinggi pada tahun-tahun awal. Untuk tahun-tahun selanjutnya beban penyusutan dialokasikan semakin menurun. Beban penyusutan paling tinggi di awal karena dari performa awal, aset akan mengalami penurunan drastis di tahun awal.
- Metode aktivitas. Metode ini berbanding terbalik dengan metode garis lurus dimana fokus penyusutan adalah penurunan fungsi dan produktivitas dari aset. Bukan berdasarkan waktu atau usia ekonomis. Akan tetapi metode ini tidak tepat digunakan pada situasi yang penyusutannya berdasarkan waktu dan bukan berdasarkan pemakaian atau produktivitas.
- Metode depresiasi khusus. Metode ini menggabungkan dari beberapa metode yang ada karena keunikan dari depresiasi itu sendiri. Setiap perusahaan memiliki permasalahan yang beragam sehingga depresiasi aset juga tidak dapat disamaratakan. Maka dari itu ada 2 metode khusus yang dapat diterapkan pada kasus ini diantaranya adalah metode kelompok dan gabungan juga metode campuran dan kombinasi.
Metode kelompok dan gabungan digunakan pada perusahaan dengan jenis aset yang relatif sama atau homogen dan juga memiliki fungsi yang sama. Sedangkan metode campuran dan kombinasi digunakan sesuai analisis dan keinginan akuntan berdasarkan situasi perusahaan.
Kesimpulan
Penyusutan atau depresiasi adalah hal yang tidak mungkin terhindarkan dari suatu sistem bisnis. Beberapa metode yang sudah dijelaskan akan mempengaruhi laporan keuangan perusahaan. Memilih metode yang tepat sesuai dengan keadaan perusahaan tentunya akan menjadi kunci ketepatan dan keberhasilan. Maka dari itu pahami metodenya sebelum menghitung.