Di dunia bisnis banyak dikenal istilah-istilah yang dipakai untuk membuat laporan keuangan, salah satunya Compound Annual Growth Rate (CAGR). Ada yang mengatakan CAGR adalah komponen yang hanya cocok untuk perusahaan tertentu saja, padahal sejatinya semua perusahaan bisa menggunakannya untuk banyak hal.
CAGR Adalah
Pasti banyak diantara Anda yang masih kurang paham dengan istilah ini, tapi secara umum artinya adalah tingkat pertumbuhan di bidang investasi rata-rata perusahaan dalam beberapa tahun. Perhitungannya bisa pada dua tahun terakhir dan seterusnya, sehingga didapatkan angka tertentu dalam bentuk persentase.
Kalau bicara soal konsep secara detail, CAGR dapat menghitung banyak hal dari sebuah perusahaan. Mulai dari pertumbuhan reksadana, saham, atau obligasi yang dimiliki perusahaan dari tahun ke tahun. Tapi memang yang lebih banyak menggunakannya adalah perusahaan yang bergerak di bidang penanaman modal dalam bentuk apapun.
Hal yang perlu digaris bawahi adalah saat menampilkan CAGR dalam sebuah laporan keuangan atau investasi, harus disertai dengan periode yang dihitung. Sehingga bisa disimpulkan apa yang terjadi pada periode tersebut di bidang investasi.
Bagaimana Cara Menghitungnya
Ada rumus tertentu yang dipakai untuk menentukan nilai CAGR sebuah perusahaan, yaitu:
Untuk lebih memahaminya, coba cek contoh kasusnya berikut ini:
Pada perusahaan A investasi pada tahun 2018 berjumlah Rp20.000.000, kemudian tahun 2019 menjadi Rp30.000.000 dan tahun 2020 meningkat hingga menjadi Rp50.000.000. Maka nilai CAGR untuk tiga tahun terakhir adalah:
- 50.000.000/20.000.000 yang hasilnya = 2,5
- Pangkat 1/3 dikurangi 1 = -0,67
- Hasilnya adalah 2,5 dikali pangkat -0,67 = 42,7%
Jadi CAGR dari perusahaan A dalam tiga tahun terakhir mencapai 42,7%.
Apa Saja Manfaat Dari CAGR?
Bagi perusahaan yang ingin mencari mitra kerja atau mengetahui kondisi terkini dari perusahaannya. Terutama di bidang investasi maka CAGR akan sangat bermanfaat, diantaranya adalah untuk:
- Memberikan perhitungan yang akurat terkait return terhadap produk investasi, yaitu soal nilai produk tersebut secara kontinu sesuai jangka waktu tertentu.
- Anda bisa melakukan evaluasi dari beberapa perusahaan terkait pertumbuhannya, sehingga bisa dicari mana yang paling cocok untuk dijadikan mitra kerja di masa yang akan datang.
- Perhitungan CAGR juga akan membantu meminimalisir resiko investasi dari sebuah perusahaan. Karena keputusan terkait investasi jadi lebih baik, contohnya adalah keputusan untuk membeli atau menjual saham perusahaan.
- Membantu manajemen perusahaan untuk menganalisa prospek bisnis yang dijalankan di masa depan. Karena hasil CAGR yang didapatkan bisa disandingkan dengan pertumbuhan tahunan perusahaan, sehingga bisa disimpulkan apakah perusahaan bisa berkembang atau perlu dilakukan pengurangan investasi dan produksi.
Hati-Hati Menggunakan CAGR
Walaupun punya berbagai manfaat yang cukup baik, untuk menganalisa investasi dan hal-hal yang berhubungan dengan kondisi kekinian sebuah perusahaan. Tapi perhitungan ini juga memiliki beberapa kelemahan yang harus diwaspadai, sehingga dalam penggunaannya butuh angka atau kondisi pembanding.
- CAGR hanya bisa melihat perubahan investasi yang mengalami peningkatan saja, sedangkan ketika terjadi penurunan investasi maka CAGR bisa dibilang tidak berlaku.
- CAGR tidak bisa melihat pergerakan investasi secara jelas, sebab titik beratnya hanya pertumbuhan yang meningkat di tahun terakhir perhitungan saja. Sedangkan saat melakukan evaluasi bisnis, dibutuhkan data akurat pertumbuhan setiap tahun.
Jadi bagi Anda yang berkecimpung di perusahaan investasi, sangat penting untuk memahami segala hal yang berkaitan dengan CAGR. Karena CAGR adalah salah satu konsep perhitungan yang dapat membantu perusahaan untuk menentukan masa depannya, baik secara internal maupun eksternal.
Demikian informasi teknologi bisnis yang dapat diberikan, semoga dapat bermanfaat.
